BANDA ACEH - Pemerintah Aceh akan menggelar upacara
mengenang 11 tahun tsunami yang merenggut lebih 200 ribu jiwa. Aksi ini akan
dipusatkan di Masjid Rahmatullah, Lampuuk, Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh
Besar, Sabtu 26 Desember 2015.
Menurut Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh,
Reza Fahlevi, acara sengaja dipusatkan di Lampuuk, mengingat daerah ini
termasuk salah satu terparah diterjang tsunami 2004, dan telah banyak mendapat
perhatian masyarakat internasional.
"Masjid Rahmatullah adalah satu-satunya bangunan yang
berhasil selamat dari gelombang tsunami saat itu. Masjid dengan desain dan
arsitekturnya yang indah ini juga telah menjadi masjid yang paling banyak
dikunjungi oleh wisatawan, baik nusantara maupun wisatawan asing lainnya
khususnya wisatawan Malaysia," katanya, Jumat (25/12/2015).
Upacara tsunami tahun lalu dipusatkan di Lapangan Blang Padang,
Banda Aceh, dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan perwakilan negara-negara
donor yang pernah membantu Aceh setelah dilanda tsunami, 26 Desember 2004.
Upacara tsunami kali ini bertajuk “Memajukan Negeri Membangun
Masyarakat Siaga Bencana” diharapkan tak hanya semata hanya untuk berkumpul,
mengenang, bernostalgia dan berakhir begitu saja.
Pada Kesempatan lain, dalam memperingati 11 tahun
tsunami yang meluluhlantakkan Aceh, para nelayan diseluruh Aceh tidak melaut.
Tahun ini, mereka 'memarkirkan ' kapal selama dua hari yaitu 25 hingga 26 Desember. Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh,
Miftah Cut Adek, mengatakan, imbauan untuk seluruh nelayan sudah disampaikan
jauh-jauh hari agar mereka tidak melaut. Imbauan ini sudah pernah berlaku sejak
beberapa tahun lalu.
"Nelayan kali ini tidak boleh melaut selama
dua hari. Satu hari untuk memperingati tsunami dan satu hari lagi karena hari
ini hari Jumat," kata Miftah saat dihubungi dari Banda Aceh
Imbauan agar tidak melaut ini, kata Miftah, sudah
disampaikan kepada seluruh nelayan melalui panglima laot di daerah-daerah.
Selama libur, mereka diminta untuk berdoa dan menyiapkan berbagai peralatan kapal."Malamnya
kami harap mereka berdoa. Mereka baru kembali melaut tanggal 26 Desember
sore," jelasnya.
"Nelayan kali ini tidak boleh melaut selama dua hari. Satu hari untuk memperingati tsunami dan satu hari lagi karena hari ini hari Jumat," kata Miftah saat dihubungi dari Banda Aceh
0 comments: