Seorang
penumpang Lion Air mencurahkan pengalaman buruknya terbang bersama
maskapai tersebut. Ia menyebut saat itu pesawat terbang dengan pintu depan tak
tertutup rapat. Hampir celaka. Kartini Kongsyahyu menuliskan kengerian itu dalam jejaring sosialnya.
Pesawat
dengan nomor penerbangan GT 926 rute Denpasar, Bali-Makassar, Sulawesi Selatan
itu seharusnya berangkat pada Minggu, 27 Desember 2015 pukul 21.00 Wita. Namun
penerbangan harus tertunda selama 3 jam sebelum akhirnya penumpang dipersilakan
naik.
Pengalaman
mencekam itu terjadi setelah beberapa menit pesawat Lion Air meninggalkan landasannya. Kartini mengaku
mendengar bunyi gemuruh di pesawat yang ditumpanginya."Nah, saat
lepas landas mulai terdengar suara aneh. Suara gemuruh keras seperti bunyi 10 vacum
cleaner atau 20 hair dryerdinyalakan
bersamaan. Awalnya saya pikir bunyi suara hujan, tapi saat saya melihat ke luar
jendela, ternyata cuaca agak sedikit berawan dan pesawat agak sedikit
berguncang," tulis Kartini dalam akun Facebook-nya yang dikutip Lintas
Rakyat Post, "Saya mulai tidak tenang dan curiga. Selama
saya traveling tidak
pernah sekali pun saya mendengar suara ribut gemuruh seperti itu
sebelumnya," ujar dia.
Saat itu, kata dia, awak pesawat mengumumkan jika burung
terbang itu akan kembali ke Denpasar karena kerusakan teknis, sementara lampu
indikator tanda bahaya juga terus berkedip-kedip."Dan saat mendarat
kembali, kami hanya diminta menunggu dalam pesawat selama 20 menit untuk mereka
memperbaiki kerusakan dan penerbangan akan dilanjutkan kembali dengan pesawat
yang sama," tutur dia.
"Dan kalaupun tidak, maka akan diganti dengan pesawat Lion Air lainnya dan masih harus menunggu. Waktu itu sudah pukul 2 Subuh. Anak saya semua sudah nangis, tertidur tidak jelas arah," ucap Kartini.
Namun Kartini dan keluarga memutuskan untuk
tetap turun dari pesawat. Alangkah terkejutnya dia begitu melihat kerusakan
yang terjadi. Alangkah kagetnya saya
saat turun di landasan sudah standby mobil SAR (berarti mereka sudah
siap-siap dengan hal yang gawat, kan?). Ternyata kerusakan yang terjadi ada di
pintu depan pesawat yang tidak bisa tertutup rapat," tulis Kartini."Itulah
penyebab suara bising badai yang saya dengar sedari pesawat tinggal landas.
Bisa Anda bayangkan kalau tekanan udara kuat, maka bisa membuat kabin pesawat
hancur seketika."
Saat itu, kata dia, awak pesawat
mengumumkan jika burung terbang itu akan kembali ke Denpasar karena kerusakan
teknis, sementara lampu indikator tanda bahaya juga terus berkedip-kedip."Dan
saat mendarat kembali, kami hanya diminta menunggu dalam pesawat selama 20
menit untuk mereka memperbaiki kerusakan dan penerbangan akan dilanjutkan
kembali dengan pesawat yang sama," tutur dia."Dan kalaupun tidak,
maka akan diganti dengan pesawat Lion Air lainnya dan masih harus menunggu.
Waktu itu sudah pukul 2 Subuh. Anak saya semua sudah nangis, tertidur
tidak jelas arah," ucap Kartini.
Pesawat Lion Air Boeing 737 800 NG tiba
di Terminal 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (19/8/2015). Lion Air
kedatangan pesawat ke 150 Boeing 737, Lion Air Group kini telah mengoperasikan
244 unit pesawat berbagai tipe.
Namun Kartini dan keluarga memutuskan untuk tetap
turun dari pesawat. Alangkah terkejutnya dia begitu melihat kerusakan yang
terjadi."Alangkah kagetnya saya saat turun di landasan sudah standby mobil
SAR (berarti mereka sudah siap-siap dengan hal yang gawat, kan?). Ternyata
kerusakan yang terjadi ada di pintu depan pesawat yang tidak bisa tertutup
rapat," tulis Kartini."Itulah penyebab suara bising badai yang saya
dengar sedari pesawat tinggal landas. Bisa Anda bayangkan kalau tekanan udara
kuat, maka bisa membuat kabin pesawat hancur seketika."
KataLionAir
Informasi ini tak dibantah oleh pihak Lion Air. Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, menyatakan, saat peristiwa itu terjadi pilot memutuskan untuk kembali ke Denpasar demi keselamatan penumpang.Dia mengatakan seluruh penanganan sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Lion Air pun juga melakukan investigasiterkait penyebab kerusakan pada pintu pesawat tersebut
Informasi ini tak dibantah oleh pihak Lion Air. Public Relations Manager Lion Air Group, Andy M Saladin, menyatakan, saat peristiwa itu terjadi pilot memutuskan untuk kembali ke Denpasar demi keselamatan penumpang.Dia mengatakan seluruh penanganan sudah dilakukan sesuai prosedur yang berlaku. Lion Air pun juga melakukan investigasiterkait penyebab kerusakan pada pintu pesawat tersebut
0 comments: